ZHsUuqapmVq6WEAviVpqkm2vfcrvCXMDInLmHdSj

MUTIARA HIKMAH DARI SAHABAT NABI

Daftar Isi [ Buka ]
Mutiara Hikmah

1. Umar Bin Khaththab


مَنْ كَثُرَ ضَحْكُهٗ قَلَّتْ هَيْبَتُهٗ، وَمَنْ مَزَحَ اُسْتُخِفَّ بِهٖ، وَمَنْ أَكْثَرَ مِنْ شَيْءٍ عُرِفَ بِهٖ، وَمَنْ كََثُرَ كَلَامُهٗ كَثُرَ سَقْطُهٗ، وَمَنْ كَثُرَ سَقْطُهٗ قَلَّ حَيَاؤُهٗ، وَمَنْ قَلَّ حَيَاؤُهٗ قَلَّ وَرَعُهٗ، وَمَنْ قََلَّ وَرَعُهٗ مَاتَ قَلْبُهٗ 


"Barangsiapa yang banyak tertawa, maka akan berkurang kewibawaannya. Barangsiapa yang banyak bercanda, maka ia akan diremehkan. Barangsiapa yang sering melakukan sesuatu, maka ia akan dikenal dengan apa yang sering ia lakukan. Barangsiapa yang banyak bicara, maka semakin banyak dia akan jatuh. Barangsiapa yang banyak terjatuh, maka semakin sedikit rasa malunya. Barangsiapa yang sedikit rasa malunya, maka semakin sedikit sifat wira'i (sifat kehati-hatian)-nya. Dan barangsiapa yang sedikit sifat wira'i-nya, maka hatinya akan mati". (Ihya' Ulum ad-Din : 3/117)


2. Utsman bin 'Affan


لَوْ طَهَرَتْ قُلُوْبُكُمْ مَا شَبِعَتْ مِنْ كَلَامِ اللّٰهِ

"Seandainya hati kalian bersih, maka hati tidak akan puas membaca Kalamullah (Al-Qur’an)". (Ighatsatul Lahfan, 1/64)


3. 'Abdullah bin Mas'ud


 لَا يُقَلِّدَنَّ أَحَدُكُمْ دِيْنَهُ رَجُلًا ، فَإِنْ آمَنَ آمَنَ وَإِنْ كَفَرَ كَفَرَ ، وَإِنْ كُنْتُمْ لَا بُدَّ مُقْتَدِيْنَ فَاقْتَدُوْا بِالْمَيِّتِ ، فَإِنَّ الْحَيَّ لَا يُؤْمَنُ عَلَيْهِ الْفِتْنَةُ


"Janganlah salah seorang dari kalian taklid (ikut-ikutan) dalam agama terhadap seseorang. Jika orang itu beriman, dia beriman. Jika orang itu kafir, dia kafir. Kalau kalian harus mengikuti, ikutilah orang yang sudah meninggal, karena orang yang masih hidup tidak aman dari fitnah.” (al-Mu'jam al-Kabiir : 9/152)

 
عَلَيْكُمْ بِالْعِلْمِ قَبْلَ أَنْ يُرْفَعَ وَرَفْعُهُ مَوْتُ رُوَّاتِهِ، فَوَالَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ لَيَوَدَّنَّ ًرِجَالٌ قَتَلُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ شُهَدَۤاءَ أَنْ يَبْعَثَهُمُ اللّٰهُ عُلَمَۤاءَ لِمَا يَرَوْنَ مِنْ كَرَامَتِهِمْ، فَإِنَّ أَحَدًا لَمْ يُوْلَدْ عَالِمًا وَإِنَّمَا الْعِلْمُ بِالتَّعَلُّمِ


"Belajarlah sebelum ilmu itu sirna. Sirna-nya ilmu karena meninggalnya para pembawa ilmu (ulama'). Demi Dzat yang jiwaku di tangan-Nya, sungguh para syuhada' yang mati berperang di jalan Allah lebih senang dibangkitkan sebagai ulama, karena kemuliaan-kemuliaan ulama yang mereka lihat. Sesungguhnya seseorang tidak dilahirkan tiba-tiba mempunyai ilmu pengetahuan. Ilmu hanya bisa dimiliki dengan jerih payah belajar". (Ihya' Ulum al-Din : 1/8)


فَمَنْ زَرَعَ خَيْــرًا يُوشِكُ أَنْ يُحْصَدَ رَغْبَــةً ، وَمَنْ زَرَعَ شَرًّا يُوْشِكُ أَنْ يُحْصَدَ نَدَامَـــةً ، وَلِكُلِّ زَارِعٍ مَا زَرَعَ


"Barangsiapa yang menanam kebaikan, niscaya ia akan memetik kebahagiaan. Barangsiapa yang menanam keburukan, niscaya ia akan menuai penyesalan. Setiap yang menanam akan mendapatkan sesuai apa yang ia tanam". (Shifatush Shafwah, 1/409)


4. 'Salman al-Farisi

 اَلْعِلْمُ كَثِيْرٌ وَاْلعُمْرُ قَصِيْرٌ، فَخُذْ مِنَ الْعِلْمِ مَا تَحْتَاجُ إِلَيْه فِيْ أَمْرِ دِيْنِكَ، وَدَعْ مَا سِوَاهُ، فَلَا تُعَانِهِ 

"Ilmu itu banyak, sedangkan umur itu pendek (terbatas), maka ambillah ilmu (yang terpenting) yang engkau butuhkan dalam urusan agamamu. Dan tinggalkan selainnya. Jangan kau pedulikan". (Shifatush Shafwah, 1/546)


Wallaahu A'lam bish Showaab

al-Hikmah Tegal



ARTIKEL TERKAIT

Posting Komentar