ZHsUuqapmVq6WEAviVpqkm2vfcrvCXMDInLmHdSj

Keutamaan Membaca Quran, Malu Belum Istiqamah

Daftar Isi [ Buka ]

keutamaan baca Quran

Membaca Qur'an merupakan amalan yang mempunyai banyak keutamaan. Bagi seorang yang sudah mampu baca Quran, tentu tidak membutuhkan modal besar untuk mendapatkan keutamaan tersebut. Modalnya hanya 1 yakni "kemauan". 

Tentunya, tidaklah cukup menguraikan keutamaan baca Quran dalam catatan sederhana ini. Tulisan ini hanyalah sebuah renungan yang mudah-mudahan menjadi motivasi diri untuk terus hidup bersama Quran.


Renungan

Allah Subhaanahu wa Ta'ala berfirman dalam QS. Shad : 29 :

"Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.

Sebagian ahli tafsir memberikan penjelasan bahwa manakala Kita menyibukkan diri dengan Al-Qur'an, maka Kita akan dibanjiri sejuta keberkahan dan kebaikan di dunia.

Imam Sa'di dalam kitab tafsirnya menjelaskan bawah dalam ayat ini terdapat dorongan untuk mentadabburi / merenungkan makna-maknanya, dan ini merupakan amalan yang paling utama, serta bahwa membaca Qur'an sambil mentadabburinya ini lebih utama daripada membaca cepat namun maksud tersebut tidak tercapai.

Cukuplah 1 ayat ini kita jadikan bahan renungan untuk terus semangat hidup bersama Quran, bila kita merasa sebagai orang yang berakal.

Untuk mentadabburi makna Al Qur'an memang dibutuhkan seperangkat pengetahuan yang lengkap dan waktu yang cukup. Lalu bagaimana dengan kita yang awam ?

Tak ada kata terlambat, setidaknya langkah awal yang dapat kita lakukan adalah belajar dan membiasakan membaca Qur'an. Membaca Qur'an juga merupakan amalan yang mempunyai banyak hikmah sebagaimana akan diuraikan dibawah, namun kita tetap dituntut untuk terus belajar makna-maknanya. 

Yang paling sederhana dan memungkinkan kita lakukan adalah dengan sering menghadiri majlis-majlis ilmu dan berusaha mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari sesuai kadar kemampuan.


Para Ulama Mengingatkan

Berkata Ibnul Qudamah

"Dimakruhkan seseorang mengkhatamkan Al-Qur'an lebih dari 40 hari"

Ibn Qudamah lebih lanjut menjelaskan bahwa perkataan di atas ditujukan bagi seorang yang tidak mempunyai udzur/ alasan. Bagi yang berudzur maka ada toleransinya. (Al Mughni : 1/159). 

Sebagian ulama yang lain menjelaskan bahwa perkataan Ibu Qudamah tersebut hanya ditujukan bagi para penghafal Quran, karena dikhawatirkan mereka akan dianggap telah mensia-siakan apa yang sudah dihafalnya. Terkait hal ini, Imam Ibn 'Abidin mengatakan : 

"Adabaiknya, seorang penghafal Quran dapat mengkhatamkan Quran tidak lebih dari 40 hari". - Al Durr Al Mukhtar : 6/757

Sebagai seorang yang penuh kelemahan, terasa malu membaca perkataan-perkataan di atas, karena kenyataannya belum bisa istiqamah bersama Quran. Tak dipungkiri, kita lebih merasa asyik hidup bersama kesenangan duniawi, seperti gadget, tontonan, atau rutinitas lainnya.

Bila angka 40 hari menjadi patokan penilaian "kemakruhan", lalu bagaimana dengan diri kita yang mungkin tak pernah mengkhatamkan Quran dengan berbagai dalih pembenaran. Atau mungkin kita pernah mengkhatamkannya namun dalam waktu yang tidak menentu (lebih dari 40 hari).

Perhatikan perkataan ulama ahli tafsir berikut :

Berkata Imam Qurtubi :

"40 hari adalah waktu bagi orang -orang yang punya kelemahan membaca Al-Qur'an dan orang yang memiliki banyak kesibukan." - At Tidzkaar fi Afdhalil Adzkaar : 84

Lalu, benarkah kita termasuk orang yang sangat sibuk ? Sehingga tidak ada waktu untuk belajar (bagi yang belum mampu baca), atau sekedar meluangkan waktu untuk membacanya (bagi yang sudah mampu baca) ??? ... Yang tahu jawabannya adalah diri kita sendiri, maka jujurlah !!!

Jika kita memang orang yang berakal akan bergetarlah jiwa ini (karena kelalaian).


Keutamaan Baca Quran

Di antara keutamaan baca Quran adalah bahwa Allah SWT akan memberkahi pembaca dan penghafalnya.

Berkata Abdul Malik bin Umair :

"Satu-satunya manusia yang tidak pikun adalah orang yang selalu membaca Al-Qur'an". - Mushannaf bin Abi Syaibah : 6/126

Dalam redaksi lain :

"Manusia yang paling jernih akalnya adalah para pembaca Al-Qur'an".

Berkata Imam Qurtubi :

من قرأ القرآن متع بعقله وإن بلغ مئة سنة

"Barang siapa yang membaca Al-Qur'an, maka Allah Akan menjadikan ingatannya segar meskipun umurnya telah mencapai 100 tahun".

Imam Besar Ibrahim al-Maqdisi memberikan Wasiat pada muridnya Abbas bin Abdi Daim rahimahumullah : 

"Perbanyaklah membaca Al-Qur'an dan jangan pernah Kau tinggalkan, karena sesungguhnya setiap yang Kamu inginkan akan dimudahkan setara dengan yang kamu baca". - Adz Dzail 'Alaa Thobaqaat al Hanaabilah : 2/98

Berkata Ibnu Sholah : 

"Bahwasannya para malaikat tidak diberi keutamaan untuk membaca Al-Qur'an, maka oleh karena itu para Malaikat bersemangat untuk selalu mendengar saja dari bacaan manusia. Jadi, membaca Qur'an adalah kemuliaan yang dengannya Allah memulian manusia." - Fatawa Ibn Sholah : 234

Berkata Abu Zanad :

كنت أخرج في وقت السَحر إلى مسجد رسول الله صلى الله عليه وسلم فلا أَمُر ببيتٍ إلا وفيه قارئ للقرآن

"Di tengah malam, aku keluar menuju Masjid Rasulullah Muhammad SAW, sungguh tidak ada satu rumahpun yang aku lewati melainkan padanya ada yang membaca Al-Qur'an".

Bergantunglah pada Al Qur'an niscaya akan mendapatkan keberkahan. Semoga Allah SWT selalu memberikan Taufiq, Hidayah dan Inayah-Nya kepada kita semua untuk selalu membaca Al-Qur'an dan mengamalkan kandungannya. Aamiin

ARTIKEL TERKAIT

Posting Komentar