Setiap kelahiran anak adalah momen yang penuh kebahagiaan sekaligus amanah besar bagi orang tua. Islam mengajarkan bahwa kelahiran bukan sekadar hadirnya seorang bayi, tetapi juga awal dari tanggung jawab untuk mendidik dan membesarkan generasi yang saleh dan bermanfaat.
Oleh karena itu, ada beberapa sunnah setelah melahirkan yang dianjurkan Rasulullah ﷺ untuk dilakukan. Sunnah ini tidak hanya membawa keberkahan bagi bayi, tetapi juga menjadi bentuk syukur orang tua kepada Allah ﷻ atas karunia-Nya.
1. Membacakan Doa dan Dzikir
Saat bayi lahir, disunnahkan membacakan doa perlindungan dari godaan setan. Rasulullah ﷺ menganjurkan untuk membacakan doa:
أُعِيذُكَ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ، مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ
“Aku memohon perlindungan untukmu dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari setiap setan, binatang pengganggu, dan dari setiap pandangan mata yang buruk.” (HR. Bukhari)
2. Aqiqah
Aqiqah dilakukan dengan menyembelih kambing sebagai bentuk syukur. Ketentuannya adalah dua ekor kambing untuk anak laki-laki dan satu ekor kambing untuk anak perempuan.
Rasulullah ﷺ bersabda:
مَعَ الْغُلَامِ عَقِيقَةٌ، فَأَهْرِيقُوا عَنْهُ دَمًا وَأَمِيطُوا عَنْهُ الأَذَى
“Setiap anak tergadai dengan aqiqahnya, maka sembelihlah hewan untuknya pada hari ketujuh, cukurlah rambutnya, dan beri nama.” (HR. Abu Dawud)
3. Mencukur Rambut Bayi
Disunnahkan mencukur rambut bayi pada hari ketujuh, lalu menimbang rambut tersebut dan bersedekah sesuai beratnya dengan perak atau emas.
Hal ini sebagai simbol kesucian dan bentuk kepedulian sosial.
4. Memberi Nama yang Baik
Islam sangat menekankan pemberian nama yang baik bagi anak. Nama adalah doa, sehingga dianjurkan memilih nama dengan makna positif.
Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّكُمْ تُدْعَوْنَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِأَسْمَائِكُمْ وَأَسْمَاءِ آبَائِكُمْ، فَأَحْسِنُوا أَسْمَاءَكُمْ
“Sesungguhnya kalian akan dipanggil pada hari kiamat dengan nama kalian dan nama bapak kalian, maka perbaguslah nama kalian.” (HR. Abu Dawud)
Kesimpulan
Melaksanakan sunnah setelah melahirkan adalah wujud syukur kepada Allah ﷻ serta ikhtiar memohon keberkahan dan perlindungan bagi sang bayi. Dengan melaksanakan sunnah ini, orang tua bukan hanya merawat secara fisik, tetapi juga memulai perjalanan spiritual anak sejak dini.
FAQ tentang Sunnah Setelah Melahirkan
1. Apakah sunnah setelah melahirkan wajib dilakukan?
Tidak, sunnah setelah melahirkan hukumnya sunnah muakkadah. Artinya sangat dianjurkan, namun tidak wajib. Jika dilakukan mendapat pahala, jika ditinggalkan tidak berdosa.
2. Bagaimana jika orang tua belum mampu melaksanakan aqiqah?
Jika tidak mampu, aqiqah bisa ditunda hingga hari ke-14 atau ke-21. Jika tetap belum mampu, kesunnahan berlaku sampai anak baligh. Setelah itu, anak boleh melaksanakan aqiqah untuk dirinya sendiri.
3. Apakah ada ketentuan khusus dalam memberi nama anak?
Ya, Islam menganjurkan memberi nama yang baik dan memiliki makna positif. Nama terbaik adalah Abdullah, Abdurrahman, atau nama yang diawali “Abdu” disandingkan dengan Asmaul Husna.
,





