ZHsUuqapmVq6WEAviVpqkm2vfcrvCXMDInLmHdSj

Bahaya Makanan Haram dalam Islam dan Dampaknya bagi Hati

Daftar Isi [ Buka ]
Bahaya makanan haram dalam Islam

Dalam perjalanan spiritual seorang salik (penempuh jalan menuju Allah), menjaga diri dari makanan haram menjadi tahapan penting setelah berusaha tidak menyakiti orang lain. Makanan yang masuk ke dalam tubuh akan memengaruhi hati, ibadah, serta kedekatan seorang hamba kepada Tuhannya. Oleh karena itu, setiap Muslim wajib berhati-hati terhadap apa yang dikonsumsi.

A. Bahaya Makanan Haram

Seorang salik harus menjaga diri dari makanan haram karena dapat mengakibatkan kerasnya hati, mematikan nurani, serta menjadi penghalang untuk meraih wushul (sampai) dan musyahadah (menyaksikan kebesaran Allah).

Beberapa perkataan ulama tentang bahaya makanan haram antara lain:

  • Imam Abu Hanifah: Ibadah seseorang menjadi sia-sia jika tidak memperhatikan kehalalan makanan yang masuk ke perutnya.
  • Ibrahim ibn Adham: Membersihkan makanan dari yang tidak halal lebih utama daripada banyak berpuasa dan shalat sunnah.
  • Abu Bakar At-Turmudzi: Tiga hal yang menghalangi seseorang dari Allah, salah satunya adalah makan makanan haram dan syubhat.
  • Imam Sahal: Shalat, puasa, dan sedekah tidak diterima dari orang yang makan makanan haram.
  • Imam Sufyan: Makanan halal membuka pintu ilmu, sedangkan makanan haram menutup hati.
  • Syaikh Ali Asy-Syadzili: Makanan halal melunakkan hati, sementara makanan haram mendorong anggota badan melakukan maksiat.
  • Ali al-Khawash: Ibadah dengan modal makanan haram seperti merpati yang mengerami telur busuk—sia-sia belaka.

Secara umum, makanan haram dapat merusak ketajaman berpikir, menghilangkan kenikmatan dzikir, membutakan mata hati, merapuhkan agama, serta menghalangi datangnya makrifat.

B. Terlanjur Makan Makanan Tidak Halal

Jika seorang salik terlanjur memakan makanan haram, maka dianjurkan untuk segera memuntahkannya. Jika tidak bisa, hendaknya segera beristighfar, memperbanyak taubat, dan memohon ampunan kepada Allah ï·».

C. Tanda-Tanda Makanan Tidak Halal

Beberapa tanda seseorang telah memakan makanan yang tidak halal, antara lain:

  • Hati terasa gelap dan sulit menerima kebenaran.
  • Merasa berat untuk beribadah.
  • Malas bangun malam untuk shalat tahajud.
  • Badan terasa tidak enak tanpa sebab yang jelas.

Karena itu, seorang Muslim harus senantiasa meneliti makanannya. Jangan sampai ikut makan makanan yang belum jelas kehalalannya hanya karena rasa sungkan kepada orang lain.

Pada akhirnya, setiap suap makanan akan berpengaruh pada amal ibadah. Menjaga makanan dari yang haram adalah langkah utama dalam membersihkan hati dan mendekatkan diri kepada Allah ï·».

Daftar Pustaka

  • Al-Minah al-Saniyyah ‘ala al-Washiyyah al-Matbuliyyah, Syaikh Abdul Wahhab Al-Sya’rani

FAQ tentang Makanan Haram

Makanan haram adalah segala jenis makanan dan minuman yang dilarang oleh syariat Islam, baik karena zatnya (seperti babi dan khamr) maupun cara memperolehnya (hasil curian, riba, atau penipuan).

Makanan haram dapat mengeraskan hati, menghalangi doa dikabulkan, membuat ibadah tidak diterima, serta menjauhkan seorang Muslim dari keberkahan hidup.

Jika terlanjur makan makanan haram, sebaiknya segera bertaubat, memperbanyak istighfar, dan berusaha menjaga diri agar tidak mengulanginya kembali.


Baca Juga:

Tahapan salik selanjutnya adalah Menjaga Rasa Malu.

Rasa Malu dalam Islam: Definisi, Makna, dan Pentingnya bagi Salik

ARTIKEL TERKAIT

Posting Komentar