ZHsUuqapmVq6WEAviVpqkm2vfcrvCXMDInLmHdSj

KEUTAMAAN DAN MANFAAT INTROSPEKSI DIRI

Daftar Isi [ Buka ]
Keutamaan Muhasabah


Pada bahasan sebelumnya, kita sudah belajar tentang
Makna, Hukum Muhasabah/ Introspeksi Diri dan Klasifikasi Jiwa Manusia. Pada kesempatan kali ini, Admin akan membahas beberapa saja dari Keutamaan dan Manfaat Introspeksi Diri


Adapun di antara Keutamaan dan Manfaat Introspeksi Diri adalah sebagai berikut :

1.  Introspeksi Diri Merupakan Perintah Allah

Berdasarkan firman Alloh سبحانه و تعالي yang berbunyi:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ. وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنسَاهُمْ أَنفُسَهُمْ أُوْلَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Alloh dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertak­walah kepada Alloh, sesungguhnya Alloh Maha Mengeta­hui apa yang kamu kerjakan. Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Alloh, lalu Alloh menja­dikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik." (QS. al-Hasyr [59]: 18-19)

Syaikh Abdurrohman as-Sa'di رحمه الله mengatakan: "Ayat yang mulia ini adalah dalil tentang muha­sabah seorang hamba terhadap dirinya. Dan su­dah selayaknya bagi manusia untuk berintrospeksi diri. Jika dia menjumpai kekurangan, maka wajib menambalnya dan berlepas diri dari dosa dengan taubat serta berpaling dari segala sebab yang bisa membawa dosa. Jika dia menilai bahwa dirinya banyak meremehkan perintah-perintah Alloh عزّوجلّ, maka hendaknya ia bersungguh-sungguh dan me­minta pertolongan kepada Alloh عزّوجلّ agar diberi­kan kekuatan untuk menjalankan perintah. Maka yang terhalang dari kebaikan adalah orang yang lalai dari perkara ini, dia seperti kaum yang lupa kepada Alloh عزّوجلّ, tidak ingat hak-hak Alloh عزّوجلّ, dan dia malah berpaling mengikuti hawa nafsu! Akibatnya Alloh عزّوجلّ melupakan mereka, melupakan kebaikan dan manfaat bagi mereka. Jadilah perkara mereka tidak membuahkan apa pun. Mereka kem­bali dalam keadaan merugi dunia dan akhirat, ter­tipu dan tidak mungkin ditambal, karena mereka adalah orang-orang yang fasik." {1}

2.  Introspeksi Diri Adalah Jalan Selamat Bagi Jiwa

Seorang muslim diibaratkan sebagai tawanan di dunia ini. Dia tidak akan merasa aman sedikitpun hingga berjumpa dengan Allah 'Azza wa Jalla. {2}   

Segala tindakannya akan ditanya pada hari esok. Oleh karenan­ya bagi orang yang berintrospeksi diri kemudian bangkit dengan memperbaiki arah hidupnya, dia akan memetik buahnya di hari yang tiada guna lagi harta dan anak. 

Allah عزّوجلّ berfirman:

يَوْمَ يَبْعَثُهُمُ اللَّهُ جَمِيعاً فَيُنَبِّئُهُم بِمَا عَمِلُوا أَحْصَاهُ اللَّهُ وَنَسُوهُ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ

"Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah semuanya, lalu diberitakan-Nya kepada mereka apa yang telah me­reka kerjakan. Alloh mengumpulkan (mencatat) amal perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya. Dan Alloh Maha Menyaksikan segala sesuatu." (QS. al-Mujadilah [58]: 6)

Dan juga firman Alloh سبحانه و تعالي:

يَوْمَ تَجِدُ كُلُّ نَفْسٍ مَّا عَمِلَتْ مِنْ خَيْرٍ مُّحْضَراً وَمَا عَمِلَتْ مِن سُوَءٍ تَوَدُّ لَوْ أَنَّ بَيْنَهَا وَبَيْنَهُ أَمَداً بَعِيداً وَيُحَذِّرُكُمُ اللّهُ نَفْسَهُ وَاللّهُ رَؤُوفُ بِالْعِبَادِ

"Pada hari ketika tiap-tiap diri mendapati segala keba­jikan dihadapkan (dimukanya), begitu (juga) kejahatan yang telah dikerjakannya: ia ingin kalau kiranya antara ia dengan hari itu ada masa yang jauh: dan Allah memperingatkan kamu terhadap siksa-Nya. dan Allah sangat Penyayang kepada hamba-hamba-Nya." (QS. Ali Imron [3]: 30) 

Ketahuilah, sebagaimana orang yang berge­lut dalam dunia bisnis dan perdagangan, mereka menghitung hasil usahanya di akhir bulan atau tahun. Demikian pula hendaknya seorang muslim menghitung terhadap amalannya.

Bila pedagang menghitung hasil usahanya un­tuk mengetahui untung dan rugi, adapun seorang muslim yang dicari dengan introspeksi diri adalah keuntungan akhirat dengan meraih jiwa yang ber­sih. Karena hal itu adalah inti kebahagiaan dirinya. 

Alloh سبحانه و تعالي berfirman:

قَدْ أَفْلَحَ مَن زَكَّاهَا. وَقَدْ خَابَ مَن دَسَّاهَا

"Sesungguhnya beruntung lah orang yang menyucikan jiwa itu. Dan sesungguhnya merugilah orang yang me­ngotorinya." (QS. asy-Syams [91]: 9-10)

3.  Introspeksi diri akan menghantarkan taubat kepada Allah   عزّوجلّ

Orang yang melihat keadaan dirinya ternyata berada dalam kekurangan akan segera memper­baiki dan bertaubat kepada Allah  عزّوجلّ

Allah  سبحانه و تعالي  berfirman :

إِنَّ الَّذِينَ اتَّقَواْ إِذَا مَسَّهُمْ طَائِفٌ مِّنَ الشَّيْطَانِ تَذَكَّرُواْ فَإِذَا هُم مُّبْصِرُونَ

"Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari setan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalah­annya." (QS. al-A'rof [7]: 201)

Hasan al-Bashri رحمه الله berkata: "Seorang hamba akan senantiasa berada dalam kebaikan selama dia introspeksi diri dan hal itu menjadi perhatiannya."  {3}

4.  Mengingatkan perhitungan di akhirat

Seluruh hamba pasti akan diadili Allah عزّوجلّ. Sebe­lum kita mengalami, ada baiknya kita introspeksi diri dan menghitung amalan sendiri. Alangkah bagusnya ucapan sahabat mulia Umar bin Khoththob رضي الله عنه tatkala berkata: "Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab. Timbanglah diri kalian sebelum kalian ditimbang. Karena hal itu akan lebih ringan bagi kalian dalam menghadapi hari hisab besok."  {4}

5. Obat penyakit hati

Sebab utama munculnya penyakit hati adalah bersumber dari diri sendiri. Tidaklah penyakit ini bisa hilang kecuali dengan introspeksi dan ber­usaha mengubah diri pribadi menjadi lebih baik. 

Allah سبحانه و تعالي berfirman:

إِنَّ اللّهَ لاَ يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُواْ مَا بِأَنْفُسِهِمْ

"Sesungguhnya Alloh tidak mengubah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri." (QS. ar-Ra'd [13]: 11) 

Imam Ibnul Qoyyim  رحمه الله berkata: "Sesungguh­nya seluruh penyakit hati itu berasal dari jiwa. Se­luruh kotoran bermuara pada jiwa, menyerap dan menjalar ke seluruh anggota badan, dan yang per­tama kali akan menerimanya adalah hati."  {5}

6.  Disibukkan dengan aib diri sendiri 

Imam Abu Darda رضي الله عنه berkata: "Tidaklah seseorang di­katakan faqih hingga dia membenci manusia kare­na Alloh سبحانه و تعالي kemudian dia menilai dirinya sendiri, sehingga dia akan sangat benci terhadap dirinya."  {6}

Demikianlah beberapa keutamaan dan manfaat introspeksi diri. Mudah-mudahan kita termasuk hamba Allah yang gemar introspeksi diri atas semua yang sudah diperbuat. 

Bila ada kesalahan atau kekurangan dalam tulisan sederhana ini, bisa disampaikan pada kolom komentar artikel ini. Terima kasih



Tegal, 29 Juli 2020
Al-Faqiir ilaa Rahmatillah


==================
Sumber bacaan :
  1. Taisir Karim ar-Rohman hlm.1014 
  2. Mukhtashor Minhajul Qoshidin hlm.471, Ahmad bin Abdurrohman al-Maqdisi, Tahqiq: Ali Hasan Ali Abdul Hamid 
  3. Muhasabah an-Nafs No.34, Nadhrotun Na’im: 8/3323 
  4. Muhasabah an-Nafs No.22, Ibnu Abi Dunya, Nadhrotun Na’im: 8/3322 
  5. Ighotsatul Lahfan: 1/74
  6. Az-Zuhd No.134, Ighotsatul Lahfan: 1/168

ARTIKEL TERKAIT

Posting Komentar