ZHsUuqapmVq6WEAviVpqkm2vfcrvCXMDInLmHdSj

Fiqh Wanita: Dalil, Pengertian, dan Hukum Haid Lengkap Menurut Islam

Daftar Isi [ Buka ]
Fikih wanita: Haid

Fiqh wanita merupakan salah satu cabang ilmu fikih yang sangat penting untuk dipelajari, terutama terkait hukum-hukum yang berkaitan dengan ibadah sehari-hari. Salah satu pembahasan pokoknya adalah tentang haid. Memahami ketentuan haid bukan hanya penting bagi wanita, tetapi juga bagi laki-laki agar bisa memberikan bimbingan, fatwa, maupun pemahaman yang benar.

Artikel ini akan mengulas dalil, pengertian, hukum mempelajari, tanda-tanda baligh, hingga ketentuan darah haid berdasarkan fiqh Islam.

A. Dalil Tentang Haid

Haid adalah kodrat wanita yang tidak dapat dihindari dan memiliki pengaruh besar dalam pelaksanaan ibadah sehari-hari.

Dalil Al-Qur’an

وَيَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلْمَحِيضِ ۖ قُلْ هُوَ أَذًى فَٱعْتَزِلُوا۟ ٱلنِّسَآءَ فِى ٱلْمَحِيضِ وَلَا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّىٰ يَطْهُرْنَ ۖ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ ٱللَّهُ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلتَّوَّٰبِينَ وَيُحِبُّ ٱلْمُتَطَهِّرِينَ

“Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: haid itu adalah suatu kotoran. Oleh sebab itu, hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid, dan janganlah kamu mendekati mereka sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang tobat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS. Al-Baqarah: 222)

Hadis Nabi ﷺ

“Ini (haid) merupakan sesuatu yang telah ditakdirkan Allah kepada anak-anak perempuan Adam.” (HR. Bukhari dan Muslim)

B. Pengertian Haid

Secara bahasa, haid berarti mengalir. Secara syar’i, haid adalah darah yang keluar dari rahim wanita melalui kemaluan, setelah usia 9 tahun kurang 16 hari (menurut hitungan tahun Hijriyah), yang keluar secara alami, bukan karena melahirkan atau penyakit.

Catatan: Tahun Hijriyah memiliki perbedaan jumlah hari dengan tahun Masehi.

  • 1 tahun Hijriyah = ± 354 hari
  • 1 tahun Masehi = ± 365 hari

C. Hukum Belajar Ilmu Haid

  • Fardhu ‘Ain: bagi wanita yang sudah baligh.
  • Fardhu Kifayah: bagi laki-laki, agar bisa memberi fatwa dan bimbingan.

D. Tanda-Tanda Baligh

Seorang anak dihukumi baligh apabila sudah memenuhi salah satu tanda berikut:

  1. Genap berumur 15 tahun Hijriyah (laki-laki maupun perempuan).
  2. Keluar sperma pada usia minimal 9 tahun Hijriyah.
  3. Haid bagi perempuan.
  4. Hamil atau melahirkan.

E. Batas Usia Wanita Haid

Minimal usia wanita mengeluarkan darah haid adalah 9 tahun qomariyah kurang 16 hari. Jika darah keluar sebelum usia tersebut, maka dihukumi istihadhah (penyakit).

Contoh kasus:
Seorang wanita berusia 9 tahun kurang 20 hari mengeluarkan darah selama 10 hari. Maka:

  • 4 hari pertama dihukumi istihadhah.
  • 6 hari sisanya dihukumi haid.

F. Ketentuan Darah Haid

Darah dihukumi haid apabila memenuhi 4 syarat:

  1. Keluar dari wanita yang usianya minimal 9 tahun kurang 16 hari.
  2. Minimal keluar sehari semalam (24 jam).
  3. Maksimal 15 hari 15 malam.
  4. Keluar setelah masa minimal suci (15 hari 15 malam dari haid sebelumnya).

Rincian Penting

  • Minimal haid: 1 hari 1 malam.
  • Maksimal haid: 15 hari 15 malam.
  • Umumnya haid: 6–7 hari per bulan.
  • Jarak minimal antarhaid: 15 hari 15 malam.

Jika darah keluar terputus-putus dalam rentang 15 hari, maka seluruhnya dihukumi haid, termasuk masa berhenti di antaranya. Namun jika melebihi batas 15 hari, maka sebagian dihukumi istihadhah.

Kesimpulan

Ilmu fiqh tentang haid sangat penting dipahami oleh wanita maupun laki-laki. Dengan mengetahui dalil, pengertian, batas usia, serta ketentuan hukum darah haid, kita dapat melaksanakan ibadah dengan benar sesuai syariat Islam.

FAQ Seputar Haid

1. Apa itu haid menurut syariat Islam?
Haid adalah darah alami yang keluar dari rahim wanita setelah usia 9 tahun Hijriyah, bukan karena melahirkan atau sakit.

2. Berapa lama minimal dan maksimal haid?
Minimal 1 hari 1 malam, maksimal 15 hari 15 malam, dengan rata-rata 6–7 hari.

3. Apakah laki-laki wajib belajar fiqh haid?
Ya, hukumnya fardhu kifayah, agar mampu memberi bimbingan dan fatwa jika diperlukan.

Referensi

  • Al-Hawi Al-Kabir Juz I, hal. 465
  • Jamal ‘Alal Manhaj Juz I, hal. 235
  • Subulus Salam Juz I, hal. 104
  • Bajuri Juz I, hal. 112–113
  • Syarqowi Juz I, hal. 330
  • Bujairimi Khatib Juz 367
  • I’anah Juz IV, hal. 80
  • Nihayatus Zain, hal. 11
  • Is’adur Rafiq, hal. 72–73

ARTIKEL TERKAIT

Posting Komentar